Sabtu, 10 Juli 2010

Kelapa Sawit, Masa Depan Sedulang


Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran perkebunan kelapa sawit di wilayah Desa Sedulang telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan warga desa Sedulang. Lebih kurang 450 ribu ha hutan di wilayah desa Sedulang yang dahulunya sepi bahkan terkesan angker karena jarang terjamah manusia, kini telah disulap menjadi ‘taman kelapa sawit’ yang cukup indah dipandang.  Sesayup mata memandang kebun kelapa sawit milik beberapa perusahaan ini, menghijau, memberikan harapan baru bagi segenap warga di sekitar perkebunan ini.
Warga nelayan yang biasanya menggantungkan hidupnya pada alat-alat nelayan tradisional seperti ; bubu, rawai, rengge, tamba, dlsb, kini sudah banyak yang beralih menjadi karyawan perkebunan. Bahkan ibu-ibu dan remaja putri juga telah banyak yang bekerja sebagai karyawan perusahaan perkebunan. Mereka tidak lagi menggantungkan nasib pada musim ‘danauan’ atau musim ‘rawaian’ tapi sudah berganti dengan musim panen atau masa ‘gajihan’.
Perahu (gubang) dan ces (ketinting) yang dahulu menjadi sarana utama dalam tiap kepala keluarga, kini telah berganti dengan sepeda motor. Hampir dalam setiap kepala keluarga di Sedulang memiliki kendaraan bermotor sebagai fasilitas andalan untuk mencari nafkah dalam menghidupi keluarga. Istilah ‘menggantungkan nasib di polok gubang’ tampaknya secara perlahan akan terkubur.
Perubahan di atas hanyalah babak awal dari dinamikia kehidupan yang bakal dialami warga desa Sedulang dengan adanya perkebunan kelapa sawit di wilayah ini. Akan lebih besar lagi pengaruhnya apabila perkebunan kelapa sawit ini sudah mengalami masa panen. Pendeknya warga desa sekitar perkebunan kelapa sawit ini akan mengalami perubahan yang lebih cepat, lebih baik dibandingkan jika hutan tersebut tidak diubah menjadi kebun sawit.   Artinya keberadaan perkebunan kelapa sawit di wilayah ini sangat diharapkan untuk mempercepat perkembangan atau kemajuan suatu daerah. Beruntunglah desa Sedulang memiliki areal yang cukup luas dan telah dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit yang sebentar lagi akan menikmati masa ‘panen’.
Semoga saja pola kemitraan yang menjadi landasan kebijakan Pemda mengembangkan perkebunan dapat mencapai sasarannya.  Sumber Daya Alam yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan rakyat. Dengan termanfaatkannya SDA yang ada di wilayah Desa Sedulang ini, tentunya diharapkan kesejahteraan warga Desa Sedulang dan sekitarnya dapat ditingkatkan. Semua itu tergantung bagaimana sikap dan komitmen warga Sedulang sendiri dan realisasi  pola kemitraan dan kerjasama yang diterapkan oleh pihak perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah ini. Keuntungan bagi semua pihak (masyarakat, perusahaan dan pemerintah) adalah sasaran yang mesti kita capai. Semoga hal ini menjadi perhatian kita bersama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar