Sabtu, 26 Juni 2010

TIP MENINGKATKAN DAYA INGAT


Anda gampang pelupa? Bisa jadi, kemampuan otak Anda untuk mengingat sudah mulai menurun. Banyak hal yang bisa jadi penyebab, selain faktor usia. Tapi, bisa kok ingatan ditingkatkan. Bagaimana caranya?
1.    Relaksasi secara teratur.
Salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ingatan adalah berusaha mengendorkan ketegangan seluruh otot tubuh sebelum mempelajari sesuatu yang baru. Menurut ahli, relaksasi otot dapat mengurangi kecemasan yang sering dirasakan seseorang ketika berusaha mempelajari hal baru.

2.    Dengarkan musik klasik.
Menurut Dr. Frances Ranscher dan Dr. Gordon Show, peneliti dari Universitas California, AS, orang yang sering mendengarkan musik klasik akan mengalami peningkatan kemampuan penalaran. Menurut penulis The Mozart Effect, Don Campbell, mendengarkan musik klasik juga akan membantu ingatan dan pembelajaran.

3.    Menata pikiran.
Membentuk urutan informasi (mengelompokkan informasi) akan membuat sesuatu lebih mudah diingat. Ini juga akan mempermudah otak untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari dan diketahui.

4.    Jaga kesehatan.
Tentu, gangguan kesehatan dapat mengganggu ingatan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa dalam periode 25 tahun, pria penderita hipertensi akan kehilangan kemampuan kognitif hingga dua kali lipat dibandingkan pria bertekanan darah normal. Penelitian juga menunjukkan bahwa pada usia 70-an, seseorang tidak akan mudah mengalami penurunan kemampuan kognitif jika mereka tetap aktif secara fisik.

5.    Tantanglah diri sendiri.
Otak memproduksi senyawa kimia neurotransmitter yang membawa pesan antar-sel yang terlibat dalam ingatan. Ketersediaan neurotransmitter ini akan meningkat apabila otak sering digunakan untuk menyelesaikan tantangan yang menuntut pemecahan masalah.

6.    Cukup tidur
Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi yang kompleks. Penelitian di Universitas de Lille, Prancis, mengindikasikan bahwa otak memerlukan tidur untuk mempertahankan kemampuan mengingat informasi yang kompleks.

7.    Makan secukupnya, kurangi lemak, perbanyak minum.
Pilih makanan yang rendah lemak dan rendah kalori, serta memperbanyak minum air putih. Air putih dapat membantu pencernaan dan pernapasan, meningkatkan kapasitas pembawaan oksigen dalam darah, serta mempertahankan kesehatan sel.

8.    Libatkan emosi.
Pasalnya, peningkatan ingatan tentang suatu kejadian terkait erat dengan peningkatan emosi. Dan pengalaman yang melibatkan emosi akan lebih mudah diingat daripada pengalaman biasa.

9.    Kembangkan ketajaman indera.
Cobalah praktikkan keterampilan pengamatan dan belajar memperhatikan sesuatu dengan menggunakan seluruh indera kita. Jika ingin mengingat sesuatu, berhentilah sejenak, perhatikan dan catat apa yang ingin kita lihat.

10. Kembangkan sikap mental positif.
Gantilah setiap sikap mental negatif atau kritik terhadap diri sendiri menjadi sikap yang positif, karena hal itu akan menimbulkan rasa percaya diri yang berpengaruh positif terhadap daya ingat.

11. Olahraga teratur
Selain meningkatkan kekuatan fisik, olahraga juga dapat membantu fungsi ingatan kita dengan menjamin suplai oksigen dan darah ke otak. Olahraga juga menstimulus endorfin, yaitu neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang, yang dapat meningkatkan keceriaan dan menjadi pemicu untuk pembelajaran dan ingatan.

12. Istirahat cukup.
Yang tak kalah penting adalah istirahat cukup. Supaya fungsi otak bisa maksimal, otak membutuhkan istirahat untuk mengendapkan dan mengkonsolidasikan ingatan. Istirahat yang dibutuhkan otak bervariasi, tergantung pada kerumitan dan kebaruan informasi, serta pengalaman orang yang bersangkutan. Cara yang baik adalah memberi waktu istirahat otak 3 hingga 10 menit setelah otak beraktivitas selama 10 hingga 50 menit.

Jumat, 25 Juni 2010

PELAJARAN DARI KASUS VIDEO PORNO

Anak kita sangat maju dalam menggunakan komputer, tinggal para pendidik yang mengarahkan.
Anak kita sangat maju dalam menggunakan komputer, tinggal para pendidik yang mengarahkan (Photo courtesy of clipartguide.com)

Ada banyak pelajaran yang bisa ditarik dari kasus penyebaran video porno akhir-akhir ini. Pelajaran yang baik dan pelajaran yang tidak baik. Kali ini saya akan menyampaikan beberapa pandangan saya tentang hikmah dan insight yang bisa kita dapatkan di terjadinya kasus ini, terutama bagi kaum pendidik negeri ini. Pendidik yang saya maksud tentu saja tidak hanya para guru, tapi juga termasuk orangtua, pemerintah, dll yang dalam hidupnya memiliki peran (baik sedikit maupun banyak) dalam membentuk generasi muda kita. Kenapa para pendidik? Saya pikir, kalangan inilah yang bisa kemudian meletakkan dasar-dasar kuat bagi generasi kita selanjutnya agar kasus ini menjadi pelajaran yang berharga bagi pembentukan karakter bangsa yang lebih kuat.
Dalam tulisan ini, asumsi saya sederhana sekali, jika Menkominfo sampai mengatakan “100% siswa akses video porno”, mengapa keadaan ini tidak kita balik saja menjadi “100% siswa akses materi belajar digital”? Belajar dari kasus Ariel Peterpan, hal ini sangat mungkin terlaksana. Tinggal bagaimana menggeser paradigma para pemimpin agar tidak fokus pada “dampak negatif” kasus ini, tapi mendorong “dampak positifnya”. Tulisan ini fokus pada hal yang kedua tersebut.
Pelajaran Positif
Hilmah pertama. Betapa mudahnya “memproduksi” materi multimedia. Bayangkan jika materi yang dibuat tersebut adalah materi multimedia yang bermanfaat, misalnya bahan pelajaran yang dikemas menarik. Bisa berupa video guru yang melakukan presentasi dan demo pelajaran, atau juga slideshow foto materi pelajaran, dll. Melihat apa yang dilakukan Ariel Peterpan dalam video tersebut, dia hanya menggunakan kamera video sederhana, meletakkannya tanpa perencanaan dan melakukan shooting tanpa “arah” yang tidak tersistematisir baik. Editing akhir juga tidak ada, hanya editingon camera” dan langsung dimasukkan ke komputer. Namun tetap bisa jadi sepotong video yang bisa “dinikmati”.
Hikmah kedua. Betapa mudahnya menyebarkan dan men-”sosialisasi”-kan materi digital saat ini. Dengan teknologi Internet dan seluler, bahan-bahan seperti video ini bisa dengan mudah disebarkan tanpa harus memiliki infrastruktur telekomunikasi sendiri. Semua sudah tersedia dimana-mana secara murah. Youtube, layanan file sharing online seperti 4shared dan Rapidshare, email, Facebook, dan juga melalui penyebaran antar ponsel melalui bluetooth, hingga yang konvensional melalui VCD dan DVD. Jika materinya menarik, jangan kuatir tentang penyebaran.
Melihat fenomena penyebaran video ini di kalangan anak muda dan siswa yang sangat cepat, plus pernyataan Menkominfo bahwa ”100% siswa nonton video porno” adalah bukti tak terbantahkan bagaimana mudahnya distribusi materi digital saat ini. Bayangkan bila Menkominfo dan Mendiknas fokus pada bagaimana menyebarkan BSE atau content pembelajaran lain seperti cara penyebaran video porno ini. Atau jangan mencari contoh jauh-jauh, bagaimana jika anda sebagai pendidik mampu menggunakan modus operandi sang penyebar video Ariel ini untuk menyebarkan materi pembelajaran. Kenapa tidak?
Hikmah ketiga. “Budaya digital” sudah merasuk ke masyarakat kita. Beberapa tahun lalu keadaan belum seperti ini, masih banyak teman yang jika ditanya tentang heboh semacam ini yang disiarkan TV infotainment, rata-rata akan menjawab “belum lihat tuh…”. Sekarang? Walau masih banyak yang menjawab belum melihat, namun persentase yang menjawab sudah melihat tampaknya semakin naik. Artinya, budaya digital, kebiasaan masyarakat menggunakan dan memanfaatkan alat-alat berbasis teknologi digital sudah semakin merata di kalangan rakyat Indonesia.
Saya masih ingat para pakar dan pemimpin bangsa mebicarakan tentang tingkat digital divide (kesenjangan digital) bangsa kita yang sangat jauh tertinggal dari bangsa maju lain. Namun anehnya, ketika kita lihat kenyataan di lapangan dimana para petani yang hidup di pelosok, para ibu-ibu rumah tangga, dan berbagai elemen masyarakat ternyata sudah memiliki akses ke alat telekomunikasi canggih, rasanya ini adalah modal dasar bagi bangsa ini untuk terus menaikkan level digital culture dan juga level technology adoption kita. Tinggal bagaimana kita membuat program yang betul-betul terarah untuk pemanfaatan maksimal teknologi yang sudah tersebar luas ini.
Pelajaran Negatif
Hikmah keempat. Janganlah membuat content multimedia yang aneh-aneh dan jelas-jelas berdosa menurut agama. Sebaik-baiknya kita menyimpan aib, cepat atau lambat akan terbuka juga. Jika tidak terbuka di dunia, pasti akan terbuka di akhirat kelak. Tuhan maha melihat dan mengetahui.
Hikmah kelima. Berhati-hatilah menyimpan content digital yang “sensitif”. Penghapusan file dari komputer, ponsel, dan barang elektronik lain sebenarnya tidak menghilangkan seluruh file secara sempurna. Seluruh operating system komputer (termasuk ponsel) diciptakan untuk mampu melakukan backup atau recovery dari data digital. Jadi komputer tidak akan menghapus total file anda jika anda hanya men-delete-nya. Pastikan anda melakukan format ulang atas hardisk, memory, flashdisk, laptop dan barang lain sebelum memindahtangankannya ke pihak lain.
Hikmah keenam. Jangan sembarangan menyimpan file pribadi dan juga sensitif secara online. Sekali anda tekan tombol “upload” dan kemudian file tersebut tersimpan online, kemungkinan sangat besar akan ada orang lain yang langsung meng-copy-nya dan menempatkannya di tempat lain. Saat ini hampir semua file yang ada di Youtube, 4shared secara otomatis di-mirror (digandakan atau diduplikasikan) oleh berbagai pihak lain yang mencari keuntungan dari bisnis file sharing ini. Jadi ketika anda kemudian memutuskan untuk menghapusnya dari Youtube atau Facebook, tidak ada jaminan bahwa file tersebut belum sempat di-copy pihak lain. Dalam Facebook yang sistemnya lebih tertutup, sang peng-copy bisa jadi adalah orang lain yang menjadi teman atau teman dari teman anda.
Hikmah ketujuh. Lindungilah barang-barang elektronik anda sebaik-baiknya. Gunakan password untuk melindungi akses ponsel, desktop, laptop, dll agar siapapun yang tidak berhak menggunakannya tidak dengan mudah masuk ke properti milik pribadi anda. Walau tidak ada yang tidak bisa dijebol, paling tidak ini akan mempersulit akses yang dari pihak yang tidak kita kehendaki. Perlindungan ini juga termasuk melindungi account email, Facebook, login ke sistem perusahaan/instansi anda, dan berbagai account anda yang ada di jaringan komputer (Internet ataupun Intranet). Kasus yang paling sering saya temui adalah meninggalkan komputer kita dalam keadaan logged in dalam suatu sistem. Ini seperti membiarkan rumah kita terbuka pintunya saat keluar rumah. Selalu logout terlebih dahulu. Selalu ganti password anda secara reguler.
Hikmah kedelapan. Pengawasan dan kontrol atas penyebaran content negatif seperti ini hampir mustahil dilakukan. Terlalu banyak jalur dan metode yang sangat sulit untuk dikontrol, bahkan oleh otoritas tertinggi sekalipun. Razia di sekolah terhadap para siswa yang membawa ponsel misalnya, efektifkah? Saya yakin tidak mungkin bisa mengatasi masalah penyebaran dalam skala masif begini. Pemblokiran ala video “Fitna” oleh Presiden Republik Indonesia sekalipun, saya yakini tidak akan bisa mengontrol penyebaran content negatif semacam ini.
What to do?
Lalu bagaimana caranya mengontrol secara bijak kegiatan kalangan generasi muda kita? Secara hukum, itu adalah ranah para pengambilan keputusan diatas sana. Secara teknologi jaringan, itu adalah ranah para ahli untuk melakukan filtering dan pemantauan atas content negatif yang beredar di kalangan masyarakat.
Bagi para pendidik, satu hal pasti yang bisa dilakukan adalah membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak kita. Tidak mungkin dan bukan masanya lagi untuk melarang mereka memiliki ponsel, memiliki laptop, akses bebas ke Internet, dll. Yang harus dilakukan adalah memberi mereka pemahaman yang mendalam mengenai perkembangan teknologi terkini dan dampak yang bisa mereka dapatkan bila salah bertindak.
Cerita Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tari ini bisa diekspos dan didalami habis-habisan dari sisi lain. Dari sisi bagaimana hidup mereka hancur karena keteledoran ini. Dari kenikmatan puncak karir berlimpah uang menjadi terhujat dimana-mana dan bahkan bisa jatuh miskin hingga kemungkinan masuk penjara dalam waktu sangat lama. Belajar dari kasus ini, jika anak memahami dengan baik, mereka pasti akan berpikir 100 kali untuk membuat materi yang sama atau menyebarkan materi begini ke teman-temannya.

Opini dari Mohamad Adriyanto

Rabu, 23 Juni 2010

Kekuatan dan Kelemahan Desentralisasi Pendidikan


Hasil Kerja Kelompok
Sulaiman, dkk
Dari beberapa pengalaman di negara lain kegagalan disentralisasi di akibatkan oleh beberapa hal, antara lain :
1.      Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desintralisasi memungkinkan terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
2.      Kurang jelasnya pembatasan rinci kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah.
3.      Kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
4.      Sumber daya manusia yang belum memadai.
5.      Kapasitas manajemen daerah yang belum memadai.
6.      Restrukturisasi kelembagaan daerah yang belum matang.
7.      Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.

Berdasarkan pengalaman, pelaksanaan disentralisasi yang tidak matang juga melahirkan berbagai persoalan baru, di antaranya :
1.      Meningkatnya kesenjangan anggaran pendidikan antara daerah,antar sekolah antar individu warga masyarakat.
2.      Keterbatasan kemampuan keuangan daerah dan masyarakat (orang tua) menjadikan jumlah anggaran belanja sekolah akan menurun dari waktu sebelumnya,sehingga akan menurunkan motivasi dan kreatifitas tenaga kependidikan di sekolahuntuk melakukan pembaruan.
3.      Biaya administrasi di sekolah meningkat karena prioritas anggaran dialokasikan untuk menutup biaya administrasi, dan sisanya baru didistribusikan ke sekolah.
4.      Kebijakan pemerintah daerah yang tidak memperioritaskan pendidikan, secara kumulatif berpotendsi akan menurunkan pendidikan.
5.      Penggunaan otoritas masyarakat yang belum tentu memahamisepenuhnya permasalahan dan pengelolaan pendidikan yang pada akhirnya akan menurunkan mutu pendidikan.
6.      Kesenjangan sumber daya pendidikan yang tajam di karenakan perbedaan potensi daerah yang berbeda-beda. Mengakibatkan kesenjangan mutu pendidikan serta melahirkan kecemburuan sosial.
7.      Terjadinya pemindahan borok-borok pengelolaan pendidikan dari pusat ke daerah.

Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan tersebut di atas, disentralisasi pendidikan dalam pelaksanaannya harus bersikap hati-hati. Ketepatan strategi yang ditempuh sangat menentukan tingkat efektifitas implementasi disentralisasi. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk tersebut ada beberapa hal yang perlu di perhatikan :
1.      Adanya jaminan dan keyakinan bahwa pendidikan akan tetap berfungsi sebagai wahana pemersatu bangsa.
2.      Masa transisi benar-benar di gunakan untuk menyiapkan berbagai hal yang dilakukan secara garnual dan di jadwalkan setepat mungkin.
3.      Adanya kometmen dari pemerintah daerah terhadap pendidikan, terutama dalam pendanaan pendidikan.
4.      Adanya kesiapan sumber daya manusia dan sistem manajemen yang tepat yang telah dipersiapkan dengan matang oleh daerah.
5.      Pemahaman pemerintah daerah maupunDPRD terhadap keunikan dan keberagaman sistem pengelolaan pendidikan, dimana sistem pengelolaan pendidikan tidak sama dengan pengelolaan pendidikan daerah lainnya.
6.      Adanya kesadaran dari semua pihak (pemerintah, DPRD, masyarakat) bahwa pengelolaan tenaga kependidikan di sekolah, terutama guru tidak sama dengan pengelolaan aparat birokrat lainnya.
7.      Adanya kesiapan psikologis dari pemerintah pusat dari provinsi untuk melepas kewenangannya pada pemerintah kabupaten / kota.

Selain dampak negatif tentu saja disentralisasi pendidikan juga telah membuktikan keberhasilan antara lain :
1.      Mampu memenuhi tujuan politis, yaitu melaksanakan demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan.
2.      Mampu membangun partisifasi masyarakat sehingga melahirkan pendidikan yang relevan, karena pendidikan benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat.
3.      Mampu menyelenggarakan pendidikan secara memfasilitasi proses belajar mengajar yang kondusif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas belajar siswa.

MENGENAL BUKU ELEKTRONIK ( EBOOK )


Tugas Riset Internet
Oleh : Sulaiman
Buku elektronik bukanlah buku yang mempelajari tentang elektronik, melainkan berupa data-data atau informasi yang tampilannya dibuat seperti buku kemudian direkam secara elektronik agar dapat dijalankan di komputer. Kata “E-book” berasal dari bahasa Inggris, singkatan dari electronic book, dalam bahasa Indonesia artinya adalah buku elektronik.
Apa perbedaan e-book dengan buku biasa ?
Buku-buku yang kita pakai saat ini menggunakan kertas sebagai bahan bakunya sedangkan e-book ditampilkan dengan menggunakan monitor atau layar komputer. Selain itu, buku-buku yang saat ini kita gunakan merupakan warisan teknologi cetak Guttenberg. Buku seperti ini memiliki beberapa kekurangan, di antaranya jika semakin banyak halamannya, maka akan semakin tebal pula buku yang kita miliki dan kadang ukurannya pun menjadi lebih besar, sehingga tidak praktis untuk dibawa ke mana-mana. Selain itu, biaya mencetak buku pun biasanya tidak murah. Sedangkan pada e-book, data atau informasi yang ada bisa disimpan dalam disket atau alat penyimpan lainnya dan dapat dibuka dikomputer mana saja. Lebih praktis bukan?
Dilihat dari isinya, isi buku elektronik sama saja dengan isi buku biasa. Ada cerita, pelajaran, berita, gambar dan sebagainya. Isi buku elektronik direkam secara elektronis sebagai data dan disimpan di dalam komputer. Penerbit buku akan mengiklankan buku yang baru terbit dengan cara mengiklankannya di internet. Jika kita tertarik, kita bisa langsung memesannya melalui internet dan membayarnya secara online. Biasanya bukti transfer harus dikirimkan atau di fax ke alamat penerbit. Setelah membayar, baru kita dapat mengambilnya (mendownload) dari internet. Nah, setelah proses download selesai, e-book tersebut akan tersimpan dalam komputer kita dan bisa kita baca kapan pun kita mau. Ada  beberapa format eBook yang beredar di Indonesia, yaitu *.doc, *.exe, *.pdf, dan *.chm
1. DOC (MS Word Document)
Format ini biasa disebut dokumen mentah berupa kertas kerja dalam MS Word. Isinya  sangat mudah untuk dibajak dan dimodifikasi. Jika kita ingin melindungi hasil karya kita dari tangan-tangan jahil sebaiknya jangan menggunakan format ini sebab tidak aman.
2.EXE(Application)
Ini termasuk bentuk eBook yang praktis, karena tak memerlukan software tambahan (Adobe Reader,dll) untuk membukanya. Selain itu, keunggulan dari format eBook ini ialah kemampuan untuk menjalankan script web. Dengan demikian, kita bisa memasukkan javascript, form pendaftaran, dan lain-lain. EBook berformat exe memang merupakan aplikasi berbasis halaman web yang dikompilasi menjadi satu file. Untuk membuat eBook EXE, kita perlu membangun beberapa halaman web (html). Ini bisa dilakukan dengan software seperti MS Frontpage, MS Word, dan lain-lain. Namun kelemahan dari format ini ialah paling lemah terhadap serangan virus, mengingat saat ini terdapat sangat banyak virus yang menyerang aplikasi.
3.PDF(PortableDocumentFormat)
eBook dengan format ini memerlukan software semacam Adobe Reader untuk membacanya. PDF ini tampaknya masih bertahan sebagai format eBook yang paling populer dan paling banyak digunakan. Kebanyakan direktori eBook gratis menawarkan format ini. Proses pembuatannya diawali dengan mengetik seperti biasa di software pengolah kata (misalnya MS Word). Satu kelemahan yang saya temukan dari format ini ialah rentan terhadap pembajakan. Orang bisa melakukan reverse engineering dengan cara mengkonversi eBook PDF kembali menjadi word. Kemudian ia bisa mengganti informasi pengarang (mengklaim sebagai karyanya), lalu mengubahnya lagi menjadi PDF. Karena itu, pastikan Anda memproteksi eBook PDF Anda dengan password untuk mencegah pengeditan(modifikasidokumen).

4.CHM(MSCompiledHTMHelp)
CHM awalnya dikembangkan Microsoft sebagai format helpfile atau user manual untuk membantu pengguna software mereka. Selanjutnya banyak penulis memanfaatkan format ini dan menggunakannya sebagai eBook. Tapi kebanyakan pembaca merasa tidak nyaman karena format ini memiliki keterbatasan-keterbatasan. Selain itu, CHM juga sulit dikonversikedalamformatlain.

Di bawah ini ada beberapa tips yang perlu di perhatikan dalam pembuatan eBook ;

1.Angka dan link
idealnya, setiap footer halaman eBook diberi link web, logo atau nomor anda.
2.Menarik
sebuah eBook harus didesain dan berisi tentang berita yang menarik sehingga pembaca tidak bosat saat mempelajarinya
3.Cari perbandingan
anda bisa membandingkan Ebook2 yang telah beredar di pasaran supaya dapat bersaing dengan mereka
4.Berpikir Terbaik
saat membuat eBook berpikirlah anda sedang membuat eBook best seller, agar semua kemampuan anda tercurah sehingga menghasilkan karya yang sempurna
5.Konversi ke PDF
begitu anda yakin telah menciptakan draft terakhir eBook anda, kini saatnya mengonversinya menjadi produk jadi.

Ciri-Ciri eBook Ideal, antara lain ;
* Jelas ( penulisan dan isinya)
* Format khas ( sesuai dengan apa yang dimaksud tidak berbelit2)
* Ukuran ( semakin kecil akan semakin bagus)


Kelebihan e-book
Teks dapat disunting secara otomatis dan saling berhubungan karena menggunakan hyperlink. Inilah faktanya sehingga membuat ebook menjadi format pilihan yang sangat baik. Ebook dapat memberikan Anda lebih dari sekedar buku cetakan. Sebagai contoh, Anda dapat menyimpan banyak buku ke dalam komputer. Anda dapat memberikan tanda pada halamannya dengan electronic bookmark dan lompat ke halaman yang dituju saat itu jugaketikamembukabuku.

Sedikit membutuhkan ruangan fisik diperlukan untuk menyimpan ebook. Ratusan (bahkan ribuan) memungkinkan untuk dibawa dalam satu device. Diperkirakan rata-rata 500 ebook dapat disimpan ke dalam CD (sepadan dengan harga beberapa rak buku cetakan) Karena mereka memakan sedikit tempat, ebook bisa ditawarkan untuk jangka waktu tidak terbatas, dengan bukan ‘dari cetakan’ tanggal, membolehkan pengarang terus mendapat royalti untuk jangka waktu tidak terbatas (undang-undang hak cipta mengizinkan) dan membolehkan pembaca menemukan karya yang lebih tua oleh pengarang kesayangan.

Para pembaca yang mendapatkan kesulitan ketika membaca buku konvensional mengeluhkan dari ukuran teks dan bentuk huruf. Dengan bantuan software Text-to-speech yang dapat mengubah ebook secara otomatis ke dalam bahasa buku. Beberapa ebook sudah terdapat di dalamnya kamus sehingga Anda dapat meng-klik pada kata yang dituju danmenemukanartinya.

Kekurangan e-book
Ebook membutuhkan perangkat tambahan spesialis untuk membaca, kebanyakan terutama perangkat elektronik untuk dapat ditampilkan (dengan bantuan listrik). Seperti halnya perangkat-perangkat yang harganya mahal. Dalam beberapa edisi, ada beberapa format ebook membutuhkan software khusus untuk menampilkannya, yang mungkin tidak tersedia secara gratis atau kompatibel dengan perangkat yang sudah terinstal pada komputer.
Membaca buku di komputer bisa membuat mata kita cepat lelah dan posisi duduk pun tidak bisa santai. Karena itu, lama-kelamaan orang memikirkan cara yang lebih praktis. Kemudian para ahli akhirnya membuat alat yang dinamakan PDA (Personal Data Assistant), dalam bahasa Indonesianya berarti Asisten Digital Pribadi atau lazim disebut applet.
Sayangnya, saat ini e-book belum banyak digunakan orang karena belum tersedianya alat baca (applet) yang benar-benar nyaman dan murah. Tetapi para ahli masih terus mengembangkan applet ini, sehingga nantinya diharapkan e-book dapat digunakan oleh anak-anak untuk membaca tanpa perlu repot membawa buku yang banyak dan tebal.
OnlineComputerBooks.com merupakan salah satu alamat untuk mendapatkan buku-buku komputer gratis, ebooks gratis, buku pemrograman gratis, buku online gratis dan bab sampel yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Ilmu Komputer, Internet, Teknik, Bisnis, Pemasaran, Matematika, Elektronika, Fisika dan Ilmu Pengetahuan yang disediakan oleh penerbit atau penulis di situs Web mereka secara legal dan gratis.
DAFTAR PUSTAKA
  1. Judul : Mengenal ebook                                                                                 
Alamat: http://andimarzuky.wordpress.com/2008/02/10/mengenal-e-book-elektronic-book/
Penulis:  CBN
  1. Judul : Mengenal format-format ebook
  1. Judul : Mengenal buku elektronik
Alamat: http://banana.blogdetik.com/2009/11/17/mengenal-buku-elektronik-e-book/                               Penulis: banana web
            Alamat:http://esmartschool.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=270&Itemid=68             Penulis: Majalah Mickey Mouse (Elex Media Komputindo)
4.        Judul:  Cara Membuat Ebook
Alamat: http://www.satriacell.com/2009/12/cara-membuat-ebook.htm                                                              Penulis: -
5.       Judul:     Download Legally Free Computer Books, Free eBooks and Read Free Books Online            Alamat: http://www.onlinecomputerbooks.com/                                                                                               Penulis: -

Kamis, 17 Juni 2010

Tepuk Tangan Untuk PT. AEK di Sedulang


Gemuruh tepuk tangan warga menyambut janji dan komitmen PT. AEK  yang disampaikan seorang humas  salah satu perkebunan sawit yang beroperasi di wilayah desa Sedulang, Kecamatan Muara Kaman. Rasanya segenap hadirin sudah terhibur dengan pernyataan humas di depan podium.  Janji dan komitmen untuk membantu pembangunan SDM sebagaimana yang pernah juga terucapkan ketika pertama perusahaan ini datang di desa ini sungguh enak di dengar.
Kalau ketika pertama kali mendengar janji itu beberapa tahun silam saya sumringah namun kali ini saya tak tergerak untuk bertepuk tangan, saya tak merasa gembira seperti dulu. Saya hanya bisa tersenyum kecil sambil mengingat-ingat apa yang pernah dibantu perusahaan ini dalam bidang pendidikan. Sulit memang mengingatnya karena dari beberapa proposal sekolah swasta yang pernah saya ajukan dalam beberapa tahun, baru terpenuhi 2,5 juta rupiah dan janji beasiswa untuk anak berprestasi tak kunjung ditepati.
Bukannya tidak mensyukuri pemberian yang pernah diterima atau bukan juga karena tidak mempercayai janji  dan komitmen yang terucapkan malam ini sehingga saya tak turut bertepuk tangan. Tapi saya ingin menyimpan tepuk tangan saya sampai semua janji itu bisa terbukti. Agar bila hal itu terjadi, tepuk tangan dan kegembiraan itu menjadi pantas untuk saya berikan.  

Rabu, 16 Juni 2010

Mendiknas: TIK sebagai Bagian Budaya Para Pendidik

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah memasukkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam salah satu program prioritasnya. TIK dianggap memiliki peran besar dalam upaya memperluas akses dan meningkatkan mutu pendidikan. TIK memungkinkan terjadinya proses belajar efektif, menyediakan akses pendidikan untuk semua, memfasilitasi terjadinya proses belajar kapan saja dan di mana saja.
Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika mengatakan, pemanfaatan TIK hendaknya tidak hanya berkutat pada penyediaan perangkat keras saja. Menurut dia, TIK hendaknya diletakkan sebagai aspek kultur dan budaya para pendidik. "Tantangan terbesar kita bukan pada perangkat keras dan jaringan, tetapi bagaimana budaya TIK menjadi bagian dari para guru kita dalam memberikan proses-proses pembelajaran di kelas - kelas," katanya saat mewakili Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada pembukaan International Symposium On Open, Distance, and E-Learning (ISODEL) 2009 di Hotel Sheraton, Yogyakarta, Rabu (9/12/2009).

Membacakan sambutan tertulis Mendiknas, Dodi menyampaikan, pemanfaatan TIK untuk pendidikan terjadi melalui empat tahapan yaitu konektivitas, transaksi, kolaborasi, dan transformasi. Pemerintah, kata dia, telah dan akan terus memfasilitasi terjadinya konektivitas, salah satunya melalui Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Dia menyebutkan, saat ini Jardiknas telah menghubungkan 25.382 titik yang terdiri atas lebih dari 18.080 sekolah jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan 363 perguruan tinggi, 939 kantor dinas pendidikan di tanah air, serta 6.000 guru. "Ke depan jumlah ini masih akan bertambah," katanya.

Sementara, lanjut Dodi, pada tahap transaksi, pemanfaatan TIK akan memberikan akses dan kemudahan terjadinya pertukaran dan kesempatan berbagi pengetahuan antar berbagai pihak dalam komunitas pendidikan. Kolaborasi merupakan tahapan berikutnya dalam pemanfaatan TIK untuk pendidikan. "Pemanfaatan TIK dalam pendidikan tidak pernah luput dari jaringan kerja sama yang kuat dalam bentuk jejaring atau konsorsium pendidikan yang melibatkan berbagai pihak dan sektor," katanya.

Adapun pada tahap transformasi, Dodi menjelaskan, TIK merupakan pengungkit dari proses transformasi pendidikan menuju pendidikan modern. "TIK membawa beragam perubahan dalam tradisi dan budaya pendidikan yang harus dicermati dengan bijak oleh berbagai pihak yang terlibat," katanya.

Dodi mengatakan, dengan TIK, perguruan tinggi diharapkan dapat bertransformasi menjadi perguruan tinggi kelas dunia, dan sekolah-sekolah menjadi sekolah berstandar internasional yang memiliki daya saing dalam percaturan pendidikan tingkat global. "Keberhasilan proses transformasi budaya pendidikan di tanah air akan tercapai jika TIK tidak ditempatkan sebagai teknologi yang kosong. Untuk itu, diperlukan konten yang mengisi teknologi tersebut, serta sumber daya manusia terutama guru yang terampil memanfaatkan teknologi secara tepat, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai," katanya.

Dodi menambahkan, sejak tahun 2008 Depdiknas telah berkolaborasi dengan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) dalam menyediakan konektivitas untuk sekolah melalui Program Desa Berdering. Sinergi antara program desa berdering dan Jardiknas saling melengkapi. "Program Desa Berdering memperkuat dengan telepon, kami memperkuat sekolah dengan jaringan internetnya, sehingga guru - guru, siswa - siswa, dapat belajar dari internet dibackup oleh Jardiknas. Mudah - mudahan makin sempit desa - desa yang tidak dapat diakses oleh jaringan telekomunikasi. Ini sangat penting, bukan hanya di pendidikan, tetapi berbagai aspek kehidupan seperti hubungan individu, perdagangan transaksi, dan sosial," katanya.

Menjawab pertanyaan wartawan usai acara, Dodi mengatakan, pelaksanaan program TIK yang tertuang pada rencana strategis (Renstra) Depdiknas 2004 - 2009 ini didanai murni dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Di sisi lain, pemerintah terbuka dalam menjalin kerja sama dengan pihak manapun. "Kami tidak sama sekali mengandalkan bantuan luar negeri. Adapun dalam kerja sama kami welcome," ujarnya.

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Depdiknas Lilik Gani menyampaikan, terkait Program 100 Hari Depdiknas untuk menyediakan konektivitas TIK bagi 17.500 sekolah, per 8 Desember 2009 telah terhubung 17.324 titik. Dia merinci, sebanyak 8.307 jenjang SD, 5.284 SMP, 1.586 MI, dan 2.147 MTs. "Jadi sudah 98,99 persen," katanya.

Lebih lanjut Lilik menyebutkan, jika digabung dengan sebanyak 7.222 titik di jenjang SMA/MA/SMK total yang terkoneksi sebanyak 24.546 titik. "Program 100 Hari hanya untuk SD dan SMP sederajat," ujarnya.

Sumber: Pers Depdiknas, Yogyakarta, Rabu (9 Desember 2009)