Menyandang sebutan Guru Berprestasi memang terasa sejuk dihatiku. Apa yang selama ini kulakukan dengan penuh ketulusan, pengabdian yang telah kupersembahkan dengan segenap pengorbanan, berbuah penghargaan yang tidak kusangka-sangka. Sebagai manusia, aku merasa bangga dan tersanjung. Sekian banyak orang mendambakan predikat itu, dan ternyata aku termasuk orang beruntung yang berhasil mendapatkannya. Sejak menjadi siswa di SPG Negeri Samarinda, aku berhasil menjadi Siswa Teladan Tahun 1997, kini menjadi Guru Berprestasi di Kabupaten Tahun 2010, atas amanah ini, semakin menguatkan tekadku untuk berusaha lebih keras lagi dalam berpikir dan berbuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahku. Apa yang selama ini kulakukan masih jauh dari harapanku sendiri, upayaku belum berarti apa-apa, keinginanku jauh lebih besar dari apa yang telah kupersembahkan. Semua ini harus dapat aku wujudkan dimasa yang akan datang, aku harus bisa menjadi teladan rekan sejawat dan aku akan berupaya untuk hal itu. Ini adalah beban sekaligus juga peluang bagiku untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
Bagiku, Predikat Guru Berprestasi bukanlah tujuan, tapi adalah sarana untuk mewujudkan mutu pendidikan yang lebih baik lagi ke depannya. Haruslah disadari, betapapun sempurnanya program peningkatan mutu pendidikan tanpa didukung oleh keterandalan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas tentu tak akan memberikan hasil yang memadai. Sedangkan sekarang ini, kondisi riil guru-guru kita di lapangan sungguh beragam kualitasnya dan masih dalam kategori memprihatinkan. Pelaksanaan program pendidikan di lembaga formal, khususnya di pedesaaan masih terkesan 'apa adanya'. Terkesan sebagai upaya 'daripada tidak ada'. Dan guru sebagai agen perubahan masih perlu mendapat perhatian 'lebih' dari pemerintah dan masyarakat.
Terkait dengan itu maka predikat Guru Berprestasi yang telah kuraih, dimana aku 'notabene' adalah seorang guru di pedesaan kiranya dapat menjadi 'inspirasi' bagi rekan sejawat untuk segera menyadari dan bergegas meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam mengelola pembelajaran. Saatnya guru meningkatkan kreatifitasnya dalam mengajar di kelas sebab kreatifitas guru adalah roh dari peningkatan prestasi anak, roh dari peningkatan mutu pendidikan. Karena hanya dengan itu, mutu pendidikan kita ini baru dapat kita tingkatkan. Seirama dengan itu, masyarakat dan pemerintah juga akan lebih maksimal dalam memberikan perhatian dan penghargaannya kepada guru dan warga sekolah lainnya.
Semoga keberhasilanku dalam meraih Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2010 ini menjadi inspirasi dan motivasi para guru-guru kita untuk terus meningkatkan kinerja di masing-masing satuan pendidikan. Agar peningkatan mutu pendidikan bangsa kita ini lebih cepat dapat kita wujudkan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar