Jika siswa dituntut untuk senantiasa belajar maka tak pantas bila seorang guru memiliki rasa enggan untuk tetap belajar. Belajar dan belajar memang meruapakan kata kunci yang harus dimiliki oleh seorang siswa maupun guru. Selain karena belajar itu kewajiban setiap orang, juga karena disadari bahwa dengan terus belajar akan meningkatkan derajat kehidupan kita. Dengan belajar guru akan semakin profesional dalam melaksanakan tugas-tugas mendidik di sekolah. Guru yang profesional akan mendapat penghargaan lebih dalam kehidupannya, baik penghargaan duniawi berupa pemberian tunjangan profesi maupun kepuasan rohani berupa kebahagiaan karena mampu memberikan hal yang terbaik bagi anak didiknya.
Pelatihan, diklat, penataran, seminar, workshop, dan lain-lain merupakan wahana yang tepat bagi seorang guru untuk belajar. Kegiatan tersebut hendaknya bukan saja diterima oleh seorang guru setelah ditawarkan tetapi dicari kesempatan untuk dapat mengikutinya. Kesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan di atas memang amat langka bagi setiap guru, terlebih bagi guru-guru yang jauh di pedesaan. Oleh karenanya, sangatlah aneh bila pada kenyataannya ada saja guru kita yang menolak ketika ditawarkan untuk ikuti kegiatan semacam itu. Ada yang enggan ikut pelatihan karena rugi waktu, karena biayanya sedikit,dan berbagai alasan lainnya bahkan ada juga yang baru mendengar kata pelatihan sudah 'merinding' takut karena merasa tak mampu atau minder. Padahal kegiatan diatas sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya di sekolah.
Singkatnya kalau saat ini masih ada guru-guru kita yang enggan atau malas mengikuti pelatihan perlulah kita sadarkan mereka dengan kalimat, HARI GINI GURU ALERGI PELATIHAN........, APA KATA DUNIA !'
Bloknya Bagus bang Leman. semangat terus dan terus lah aktif.. semoga Blognya ramai pengunjung..dan bermanfaat bagi pembacanya..selamat dan sukses Selalu..Bukankah belajar dari buaian sampai liang lahat ,dan hukumnya wajib.dan bukankah yang namanya menuntut ilmu itu gak pernah cukup dari kita masuk sekolah sampai kita memasukkan anak kita ke sekolah..haha terima kasih dan terus ber inovasi..
BalasHapus